Home > Sastra Terbaik > MAYA

MAYA


Jostein Gaarder, pengarang ini melejit namanya setelah novelnya dunia sophie berhasil menjadi best seller internasional pada tahun 1991. Lebih dari itu pada 1995 novel dunia sophie menjadi novel terlaris di dunia. Sebelumnya Jostein Gaarder adalah seorang guru filsafat di sekolah menengah. Karena kencintaannya pada dunia filsafat akhirnya ia menutuskan menulis buku-buku filsafat dalam gaya yang populer. Maka lahirlah dunia sophie, yang sampai sekarang menjadi buku pengantar filsafat di berbagai universitas di dunia. Kesuksesan dari dunia sophie inilah yang kemudian membuatnya memutuskan untuk beralih profesi menjadi penulis profesional. Maya, misteri dunia dan cinta ini adalah salah satu novel dari salah seorang penulis besar dunia ini.

Dalam novel Maya ini, jostein garder merangkum mengenai proses panjang evolusi manusia. Proses panjang evolusi manusia menuju munculnya kesadaran manusia lewat dialog tokoh-tokoh di dalam novel ini. Saat membaca buku ini pembaca akan merasakan kepiawaian Jostein Gaarder menggabungkan kisah cinta, dongeng, misteri, filsafat, pengetahuan ilmiah, seni dan sejarah serta spiritualitas menjadi satu jalinan kisah yang memikat. Gaya berkisah Jostein Gaarder masih menggunakan teknik penceritaan melalui surat-surat panjang. Pada novel ia berkisah melalui surat dari Frank Anderson, seorang ahli biologi evolusioner dari Norwegia yang telah berpisah dan kehilangan seorang anak dalam kecelakan yang tragis. Kepada istrinya, Vera itulah surat-surat tersebt ditujukan.

Dalam surat untuk Vera itu, Frank menceritakan mengenai pertemuannya di pulau Taveuni, Fiji. Pertemuan tanpa sengaja untuk mempersiapkan menyambut millenium ke tiga itu, mempertemukan frank dengan tokoh-tokoh lainnya yang dengan mereka sering tanpa sengaja berdiskusi tentang evolusi manusia. Mereka diantranya, John Spooke, seorang penulis Inggris yang masih berduka atas kematian istrinya dan pasangan muda Ana dan Jose dari Spanyol serta beberapa orang lainnya yang masing-masing memiliki agenda dan tujuannya sendiri-sendiri. Mereka dan beberapa karakter minor lainnya saling berinteraksi satu sama lain selama beberapa minggu. Pertemuan dan interaksi selama di Fiji itulah yang menjadi awal cerita novel ini.

Di antara tamu-tamu di Fiji tersebut, tidak ada yang lebih menarik perhatian, misterius dan penuh teka-teki selain Ana dan Jose, pasangan suami istri dari Spanyol yang sering saling melontarkan kalimat-kalimat aneh dan ganjil tentang penciptaan alam semesta, Tuhan, evolusi dan tentang Joker. Keduanya seperti saling berbalas ungkapan atau meresitalkan puisi dalam kalimat-kalimat yang terdengar sangat aneh bagi orang awam. Frank yang begitu penasaran dengan keduanya mencoba mencatat setiap lontaran kalimat aneh tersebut dan menceritakan pada Vera melalui surat.
Baik Frank, merasa bahwa wajah Ana tidak asing. Mereka seperti pernah bertemu dengan Ana sebelumnya, tapi entah kapan dan di mana. Rasa penasaran Frank terhadap Ana dan Jose –terlebih kepada sosok Ana- inilah yang mengisi sebagian besar surat-surat Frank, selain percakapan imaginer Frank dengan Gordon –seekor tokek yang menghuni kamar penginapannya– tentang evolusi, asal usul alam semesta dan manusia serta tujuan keberadaan manusia di dunia; dan tafsiran Frank terhadap kalimat-kalimat aneh yang didengarnya dari pasangan Ana dan Jose

Seperti yang selama ini kita yakini apa yang terjadi di masa sekarang adalah akibat dari masa lalu. Namun, Jostein Gaarder dalam novel ini memutarbalikkan hukum sebab akibat itu. Jostein gaarder menjadikan peristiwa di masa kini atau masa mendatang menjadi sebab bagi terjadinya sebuah peristiwa di masa lalu. DI dalam novel Maya, Jostein Garrder bermain dengan ide ganjil ini melalui tokoh Ana. Ana yang entah bagaimana sangat mirip dengan model lukisan terkenal Francisco de Goya yang berjudul La Maja Desnuda (Maya Telanjang) dan La Maja Vestida (Maya yang Berpakaian). Siapakah sebenarnya Ana, yang memiliki nama lengkap Ana Maria Maya, dan siapakah Maja dalam lukisan Goya dan apa hubungan di antara keduanya. Apakah sebuah kebetulan bahwa hubungan antara Goya dan Maya sama seperti hubungan antara Gaia (bumi yang hidup) dan Maya (ilusi, pandangan dunia dalam masyarakat India)?

Membaca karya penulis novel filsafat Sophie’s World ini, kita akan disuguhi beberapa pertanyaan dan renungan yang dalam akan makna keberadaan, kehidupan dan tentu saja, cinta dan kematian. Apakah keberadaan manusia di dunia ini memiliki tujuan, ataukah hanya sebuah kebetulan belaka bahwa proses panjang evolusi memunculkan manusia. Apakah dengan munculnya manusia, evolusi telah sampai pada titik akhirnya, ataukah proses tersebut masih berlanjut menuju puncaknya, munculnya kesadaran manusia akan keberadaan dan tujuan dirinya di dunia. Pertanyaan ini dimunculkan Jostein Gaarrder melalui potongan kalimat dari tokoh Jose : ”Jika Tuhan memang ada, tidak hanya Ia ulung meninggalkan jejak. Lebih dari segalanya, Ia ahli menyembunyikan diri.”

Kalimat ini mengingatkan kita akan teori Darwin. Teori ini menekankan tidak ada peran Tuhan dalam penciptaan kehidupan manusia di bumi. Tanpa adanya campur tangan Tuhan kehidupan di planet bumi terbentuk dari bakteri ber sel satu yang berevolusi secara berkelanjutan. Namun, teroi evolusi Darwin ini selama perkembangannya ditentang oleh kalangan agama. Beberapa kalangan agama menyatakan evolusi berlangsung hingga munculnya kesadaran yang mencapai puncaknya pada spiritualitas manusia. Evolusi akan menemui Tuhan sebagai sumber dari segala makhluk dan segala kekuatan.

download

Categories: Sastra Terbaik
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Leave a comment